Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Green Community dan Desa Wisata Konservasi

 “Ini bukan tujuan dari kami (mendapatkan penghargaan Kehati Award). Kami hanya sekedar memotivasi orang-orang di sekitar kami untuk tetap menjaga kelestarian hayati Indonesia”. Demikian Adam Satya Praba Nugraha, salah seorang anggota Green Community , sebuah kelompok studi di Universitas Negeri Semarang sesaat setelah mendapatkan Cipta Lestari Kehati 2012.  Cipta Lestari Kehati merupakan salah satu dari enam penghargaan yang diberikan oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati atas upayanya untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati.

Madyapadma, Jurnalis Muda Bali Dengan Segudang Prestasi

Siapa bilang remaja masa kini tak bisa berbuat sesuatu yang berguna untuk lingkungannya? Buktinya para siswa SMU Negeri 3 Denpasar yang tergabung dalam Madyapadma Jurnalistic Park – esktrakurikuler jurnalistik, berhasil membuat karya jurnalistik bermutu yang telah mendapatkan berbagai penghargaan nasional dan Internasional. Mereka telah membuat 27 penelitian, 15 buku, sembilan film, serta beberapa karya jurnalistik lepas di media internal & umum, Termasuk tiga kegiatan ekspedisi, pembuatan info lingkungan di web online, bahkan melakukan kampanye di radio dan tv milik Madyapadma sendiri. Madyapadma Television (MPTV) rutin tayang ketika ada kegiatan-kegiatan di SMAN 3 Denpasar. MPTV diluncurkan pada 30 September 2011, dan kini juga bisa diakses secara online di www.blogtv.com/people/mptv-online . Voice of Trisma (VoT) yang merupakan radio komunitas Madyapadma juga bisa didengarkan secara streaming di www.blogtv.com/people/voiceoftrisma107 . Mereka juga secara rutin menerbitk...

Ida Ayu Rusmarini, Pelestari Pengobatan Tradisional Khas Bali

Ida Ayu Rusmarini sekarang bisa berbangga hati. Upayanya selama 15 tahun melestarikan tanaman obat, tanaman upakara dan tanaman langka telah membuahkan hasil. Bersama Puri Damai, Ida Ayu Rusmini memberdayakan perempuan di sekitar tempat tinggalnya, melestarikan tanaman langka dan mengembangkan pengobatan tradisional khas Bali. Upaya Ida Ayu Rusmarini berawal dari keresahannya melihat para perempuan di sekitar tempat tinggalnya di pinggiran kota Gianyar. Para ibu di Banjar Tunom, Desa Singakerta, Kecamatan Ubut ini sebagian besar bekerja ke sawah, mencari sisa-sisa padi yang tak terpanen oleh buruh tani. Saat ibu ke sawah, anak-anak terlantar, tak ada yang menjaga. Tak sedikit pula yang putus sekolah karena keterbatasan biaya.

Krido Suprayitno, Camat Pelestari Keanekaragaman Hayati

Pada 29 Februari 2012, Krido dianugerahi Kehati Award sebagai Pendorong Lestari Kehati atas kerja kerasnya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui pelestarian dan pemanfaatan sumber daya alam hayati. “Saya tidak punya cita-cita untuk dapat penghargaan. Ini adalah sebuah anugerah kami  mendapatkan Kehati Award, agark terus memotivasi masyarakat, mengisi pembangunan berbasis keanekaragaman hayati. Bekerja seperti ini amanah dan ibadah,” ungkapnya sesaat setelah mendapatkan Penghargaan Kehati Award belum lama ini.

Belajar Upaya Adaptasi Perubahan Iklim dari Semarang

Akibat perubahan iklim, Semarang tak cuma rentan oleh genangan (rob).  Tapi juga oleh banjir, kekeringan, erosi dan abrasi. Apalagi ditambah tak adanya penahan gelombang, baik alami (mangrove) maupun buatan, makin membuat terkikisnya  pesisir di sepanjang pantai utara Jawa. Data Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang mencatat, tak kurang dari 10.000 hektar tambang hilang karena abrasi di sepanjang tahun 2000 – 2003. Sementara itu, dalam kurung waktu 2004 – 2007, Kota Semarang kerusakannya bertambah seluas 900 hektar.

Tiwul, Nasibmu Kini

Gambar
Masih ingatkah kamu dengan makanan tiwul? Anak-anak muda jaman sekarang mungkin banyak yang asing dengan makanan ini. Atau mereka malah tak pernah mendengarnya. Tiwul dibuat dari gaplek atau singkong yang dikeringkan. Kemudian digiling atau ditumbuk menjadi tepung. Tepung ini kemudian dikukus hingga matang menjadi tiwul.