Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2011

Pertarungan Pengetahuan Dalam Kasus Lapindo

Gambar
Pengetahuan kita mengenai sesuatu objek memiliki jenjang atau tingkatan. Know What (apa), Know How (bagaimana) dan Know Why (mengapa). Pengetahuan kita tentang sesuatu objek akhirnya membentuk pemahaman terhadap objek tersebut. Pemahaman ini akan berpengaruh pada sikap kita terhadap objek tersebut. Group Bakrie, sebuah perusahaan yang sejak awal dikaitkan dengan kasus ini juga memiliki media massa. Dari prespekatif pengetahuan, media massa adalah salah satu infrastruktur pengetahuan yang bisa mempengaruhi pemahaman kita terhadap sebuah objek atau kasus. Kepemilikan media massa oleh Group Bakrie ini sedikit-banyak mempengaruhi pertarungan pengetahuan dalam kasus Lapindo.

Mutiara di Tengah Rimba Cendrawasih

Luluk merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara. Mereka adalah Muhammad Hidayat, Muhammad Baron, Muhammad Basri, Luluk Uliyah, Muhammad Suhadak, Islamiyah, dan Faizah. Selain sebagai pengayuh becak, ayahnya sempat menjadi penjual telor ayam, sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga. Meski petani, Miskatam  mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi.

Buruh Tani Menjawab Perubahan Iklim

Saat ini, dari 4 kelompok buruh tani di Kecamatan Pakis Jaya yang belajar Sekolah Iklim bersama Konsorsium Petani Karawang, telah berkembang menjadi 8 kelompok yang mencapai kawasan Tempuran, Cilamaya dan Lemahabang. Lahan yang dikelola pun telah mencapai 14,5 hektar dengan 40 anggota buruh tani. Ditambah satu kelompok ternak di Lemahabang. Dengan sekolah iklim ini harapannya dapat membuka mata bagi pemerintah, bahwa masyarakat memiliki cara-cara yang arif dalam menghadapi perubahan iklim, tanpa harus mengandalkan dari dana-dana utang luar negeri.