Laut Yang Semakin Sepi
Perubahan iklim sangat mengganggu kehidupan nelayan tradisional. Cuaca yang buruk, gelombang besar hingga gelombang pasang, membuat mereka tak bisa melaut. Pendapatan nelayan menurun karena nelayan tak berani berlayar jauh dari pantai akibat gelombang laut yang tinggi. Akibatnya, harga ikan melonjak tajam dan bisnis penangkapan ikan merosot hingga 50 persen. Sementara pendapatan nelayan juga ikut turun, antara 50 – 70 persen. Harga-harga ikan seperti kakap, tuna, bawal, tongkol, lalu kepiting, udang, dan cumi di pasar-pasar tradisional pun merangkak naik, mencapai 30 – 70 persen. Sebut saja ikan tongkol kecil, yang biasanya hanya Rp. 3000-5.000,- per ekor naik menjadi Rp. 9 ribu. Ikan tuna juga naik, dari Rp. 20.000,- per kg menjadi Rp. 27.000 per kg. Cuaca buruk dan hujan berkepanjangan yang terus terjadi sejak tahun 2010 menyebabkan nasib nelayan makin terpuruk (Kompas, 3 Januari 2011).